MLM benarkah menghasilkan extra income bagi banyak orang yang mendengarnya
akan dengan segera menimbulkan efek traumatis terutama bagi mereka yang telah
gagal dalam menjalankannya. Tidaklah mengherankan karena sistem pemasaran dan
sistem pembangunan jaringan yang mungkin kurang bagus dan tidak menyesuaikan
dengan karakter masyarakat Indonesia.
Sehebat-hebatnya MLM yang
diimplementasikan di luar negeri, tidak akan sama bagus hasilnya bila
diterapkan di Indonesia.
Parameter-parameter yang perlu dipertimbangkan dalam
meneliti pantas tidaknya suatu MLM untuk dikerjakan oleh Warga
Negara Indonesia:
1. Sistem pembayaran
Lajunya suatu jaringan dapat berkembang tidak terlepas dari sistem pembayaran yang ditentukan oleh perusahaan MLM. Artinya semakin cepat pembayaran bonus yang ditransferkan, semakin pesat perkembangan jaringan karena biaya operasional untuk pembinaan jaringan tentulah dibutuhkan setiap harinya. Berbagai model sistem pembayaran bonus antara lain bulanan, mingguan serta harian
2. Ada atau tidaknya sistem tutup poin
Ada atau tidaknya sistem tutup poin mempengaruhi kenyamanan para member MLM dalam menjalankan bisnisnya. Sesuai dengan namanya Multi Level Marketing, sesungguhnya pemasaran yang dimaksud adalah untuk membuat orang masuk dalam sistem Multi Level Marketing itu sendiri. Oleh karenanya, apabila ada perusahaan Multi Level Marketing yang masih mewajibkan para anggotanya untuk berdagang eceran berbagai produk untuk mengejar tutup poin, maka hal tersebut akan merepotkan para anggota untuk berkonsentrasi membangun jaringan. Sesungguhnya suatu perusahaan MLM tidak membutuhkan tutup poin untuk keberlangsungannya. Dengan beban tutup poin, justru para anggota akan segera pasif. Kepasifan member mengakibatkan berkurangnya omzet perusahaan. Inilah salah satu penyebab banyak perusahaan MLM bangkrut dengan cepat.
3. Besar kecilnya bonus
Standar umum dalam dunia bisnis antara perusahaan penyedia produk dan orang-orang yang memasarkannya sebagai eksekutor harus terdapat komposisi yang tidak sama. Perusahaan MLM selaku penyedia produk haruslah mengambil keuntungannya tidak lebih besar dari anggota bisnis MLM yang sudah bersusah payah membuat sistem dan produk perusahaan tersebut laku. Banyak kasus yang terjadi bahwa bonus yang diterimakan kepada para anggota perusahaan MLM jauh lebih kecil dari keuntungan yang diambil perusahaan, hal ini menimbulkan preseden buruk di dunia bisnis MLM.
4. Sistem perekrutan downline
Ada berbagai macam sistem perekrutan downline: sistem binari atau mencari dua frontline di bawah kita, sistem matrix , sistem matahari yaitu mencari frontline sebanyak-banyaknya di sekeliling kita. Sistem binari selama ini dipandang paling cepat dalam bisnis membangun jaringan.tetapi masih terkendala pada banyaknya,member yang memiliki kepincangan dalam satu line kaki besar.sistem matrix merupakan suatu sistem yang memberikan kemudahan..kenapa…?karna sistem matrix memiliki jumlah member tertentu ,untuk ditempatkan dalam posisi matrix mis: matrix 2 x2 forced matrix sesuai namanya 2 x2 yaitu 2(dua orang) mencari selanjutnya masing-masing 2 orang. ),selain bonus yang besar,sistem pembayaran bonus harian dan tanpa adanya tutup point..bisa selanjutnya anda bisa pelajari di www.toserba2u.com
Bagi Anda yang saat ini memutuskan akan mencoba berbisnis MLM atau anda masih ragu MLM benarkah menghasilkan extra income, gunakan
informasi di atas sebagai bahan pertimbangan.
0 komentar on MLM benarkah menghasilkan extra income :
Post a Comment and Don't Spam!